Menanggapi soal intifadah rakyat Palestina dan pukulan tiada henti mereka terhadap rezim zionis Israel, dan mundurnya rezim penjajah Baitul Maqdis dari Lebanon, serta kekalah rezim tersebut dalam perang 33 hari Lebanon dan 22 hari Gaza, semuanya itu merupakan berkah dari revitalisasi bendera Islam yang dilakukan oleh Imam Khomeyni, Pendiri Republik Islam Iran.
Dalam pidatonya itu, Rahbar juga mengomentari soal melunaknya gaya bahasa politik Barat terhadap dunia Islam dan upaya pemerintah baru Amerika Serikat (AS) untuk menampilkan wajah barunya. Ditegaskannya, terwujudnya perubahan dan wajah baru tidak bisa muncul jika hanya dilakukan lewat omongan dan slogan, tapi memerlukan langkah nyata dan penebusan hak bangsa Iran dan bangsa-bangsa regional yang telah diinjak-injak haknya oleh AS.
Ayatollah Ali Khamenei juga menyinggung sikap AS terhadap isu nuklir sipil Iran. Dipaparkannya, lewat berbagai kebohongan, AS menuding bangsa Iran tengah berupaya membuat senjata nuklir. Padahal rakyat dan pemerintah Iran berkali-kali menegaskan bahwa senjata nuklir tidak punya tempat dalam sistem persenjataan Iran dan menurut Islam, penggunaan senjata nuklir merupakan tindakan yang diharamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar