Rabu, 12 November 2008

Spiritual Haji: Dalam dialog seorang ulama Ahli hadis dengan Keluarga Nabi saw

Mengapa ibadah haji tidak bermakna dalam kehidupan pribadi, sosial dan
kemasyarakatan, bahkan dalam kenegaraan dan kebangsaan? Mari kita
simak dan mengambil pelajaran dari dialog dua tokoh besar. Dialog yang
terjadi antara Imam Ali Zainal Abidin (sa) dengan Az-Zuhri di Padang
Arafah. Az-Zuhri adalah seorang ulama terkemuka dalam ilmu hadis. Imam
Ali Zainal Abidin adalah keluarga Nabi saw yaitu putera Al-Husein cucu
Rasulullah saw.
Berikut dialognya:

Ali Zainal Abidin (sa) bertanya: Wahai Az-Zuhri, dapatkah kamu
menghitung manusia yang ada di sini?
Az-Zuhri menjawab: Aku dapat memperkirakan satu setengah juta, mereka
semuanya adalah jema'ah haji, mereka datang kepada Allah dengan harta
mereka, mereka berdoa dengan suara yang gemuruh.
Ali Zainal Abidin (sa): Wahai Zuhri, suara gemuruh siapakah yang
paling banyak itu dan suara siapa yang paling sedikit?
Az-Zuhri: Semua itu suara gumuruh jema'ah haji.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah kamu mendengar gemuruh suara yang
paling sedikit? Wahai Zuhri, dekatkan wajahmu padaku.
Az-Zuhri: Aku dekatkan wajahku kepadanya. Lalu ia mengusapkan
tangannya pada wajahku.
Ali Zainal Abidin (sa): Sekarang lihatlah mereka.
Az-Zuhri: Aku memandangi semua manusia, dan aku melihat mereka
semuanya adalah kera, aku tidak melihat mereka itu manusia kecuali
satu dari setiap sepuluh ribu manusia.
Ali Zainal Abidin (sa): wahai Zuhri, mendekatlah padaku.
Az-Zuhri: Aku mendekat lagi kepadanya. Ia mengusapkan tangannya pada
wajahku.
Ali Zainal Abidin (sa): Lihatlah mereka.
Az-Zuhri: Aku memandangi mereka lagi, dan kulihat mereka semuannya
babi.
Ali Zainal Abidin (sa): mendekatlah kepadaku.
Az-Zuhri: Aku mendekat lagi kepadanya. Kemudian ia mengusapkan lagi
tangannya pada wajahku.
Az-Zuhri: Saat itulah, kulihat mereka semuanya binatang buas, hanya
sedikit yang berwujud manusia.
Az-Zuhri: Demi ibuku dan ayahku wahai putera Rasulillah, aku telah
dibingungkan oleh tanda-tanda kemuliaanmu dan taajjub dengan
keajaibanmu.
Ali Zainal Abidin (sa): Wahai Zuhri, telah kamu saksikan gumuruh dari
sekian banyak makhluk itu sedikit yang dari golongan manusia.
Ali Zainal Abidin (sa): Sekarang usapkan tanganmu pada wajahmu.
Az-Zuhri: setelah kuusapkan tanganku pada wajahku, pandangan mataku
kembali seperti semula, dan kulihat mereka semuanya manusia.

Ali Zainal Abidin (sa) berkata: "Barangsiapa yang melakukan haji dan
mencintai kami Ahlul bait Nabi saw, merubah permusuhannya pada kami,
merubah pembinasaan pada dirinya dengan ketaatan kepada kami, kemudian
ia hadir ke tempat wuquf ini dengan pasrah pada amanat dan perjanjian
kami yang Allah abadikan di Hajar Aswad, maka itulah bagian yang
terkecil dari jema'ah haji yang telah kamu lihat. Wahai Zuhri, telah
bercerita kepadaku ayahku dari kakekku Rasulullah saw, beliau
bersabda: "Tidak akan bermakna haji orang-orang munafik, dan haji
orang-orang yang memusuhi Muhammad dan keluarga Muhammad."
(Al-Bihar jld 96, bab 47, hlm 257; Al-Mustadrak 10: 39)

Tidak ada komentar: