Islam mengajarkan pada kita agar kita melatih diri untuk berinfak danbersedekah, dengan sekecil apapun. Karena infak dan sedekah sangatmemberi pengaruh dan keberuntungan ke dalam kehidupan kita di duniadan akhirat. Bahkan di dalam hadis banyak disebutkan bahwa jika kitapunya harapan untuk mencapai hajat tertentu, kita diperintahkanmemulainya dengan sedekah.Yang harus kita yakini adalah bahwa setiap perbuatan manusia akanberwujud makhluk. Yang negatif akan menghantam kehidupannya, yangpositif akan membantunya di dunia dan akhirat. Hanya saja mata indrawikita melihatnya. Hal ini banyak disebutkan di dalam hadis Nabi saw danAhlul baitnya (sa) bahwa perbuatan manusia akan berwujud makhluk.Tentang pengaruh infak dan sedekah berikut ini hadis-hadis Rasulullahsaw dan Ahlul baitnya (sa): Dampak sedekah terhadap kematian
Rasulullah saw bersabda:
"Sedekah dapat menolak kematian yang buruk." (Al-Wasail 6: 255, hadiske 2) Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu iamengucapkan: Assam 'alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab:'Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salamatasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi sawbersabda: "Demikian juga jawabanku." Kemudian Rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatangyang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orangyahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yangbanyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebutlewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya:"Letakkan kayu bakarmu." Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatanghitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah sawbersabda: "Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Akutidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawaini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potongdan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. MakaRasulullah saw bersabda: "Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia."Selanjutnya beliau bersabda: "Sedekah dapat menyelamatkan manusia darikematian yang buruk." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)Muhammad bin Muslim berkata:
Muhammad Al-Baqir (sa) berada di dalam masjid Rasulullah saw, kemudianjatuhlah potongan kayu masjid dan mengenai seseorang tapi tidakmembayakannya padahal mengenai kakinya. Kemudian Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Tanyakan padanya apa yang dia amalkan." Kemudiania bertanya kepadanya, dan ia berkata: tadi aku keluar rumah danmembawa beberapa buah korma di sakuku, saat aku berjumpa denganseorang pengemis aku sedekahkan padanya sebuah korma. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Dengan sedekah itu Allah menyelamatkanmu." (Al-Wasail 6: 269, hadis ke 6) Dampak sedekah terhadap penambahan rizki
Rasulullah saw bersabda:"Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambahharta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangikalian." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)Rasulullah saw bersabda:"Sebaik-baik harta seseorang dan simpanannya adalah sedekah." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 14)Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Mohon datangkan rizki dengan sedekah, barangsiapa yang meyakini hariesok ia akan bersikap dermawan dengan pemberian, sesungguhnya Allahmenurunkan pertolongan sesuai dengan kadar hari ini." (Al-Wasail 6:255) Dampak sedekah terhadap hal-hal yang bahaya
Rasulullah saw bersabda:"Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagiharinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala'." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)Imam Ja'far sh-Shadiq (sa) berkata:"Obati penyakitmu dengan sedekah, tolaklah bala' dengan doa, dan mohondatangkan rizkimu dengan sedekah, karena sesungguhnya sedekah dapatmengusir tujuh ratus setan dari depan dagu..." (Al-Wasail 6: 260,hadis ke 1) Dampak Infak terhadap keimanan
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empathal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan,dan mengeluarkan karunia dari hartanya." (Al-Wasail 6: 259, hadis ke21) Tangan Allah
Rasulullah saw bersabda:"Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas, tangan pemberi yangberikutnya, dan tangan peminta paling bawah. Maka berikan karuniamudan jangan lemahkan dirimu." (Al-Wasail 6: 263, hadis ke 4) Bersedekahlah walaupun Sedikit
Rasulullah saw bersabda:"Berdekahlah walaupun segantang korma, walaupun sebagian darisegantang, walaupun segenggam korma, walaupun sebiji korma, walaupunseparoh korma. Barangsiapa yang belum mendapatkannya makabersedakahlah dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya kamu akanmenjumpai Allah dan Dia akan bertanya kepadamu: 'Apakah Aku belumberbuat sesuatu untukmu? Apakah Aku belum menciptakan pendengaran danpenglihatan untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan padamu harta dananak? Kamu tentu akan menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian Allahswt berfirman: 'Lihatlah apa yang telah kamu lakukan pada dirimu.Kemudian ia akan melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat kedepan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Maka saat itulah ia tidakakan mendapatkan sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari apineraka." (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1) Sepotong Roti dengan Sepotong daging anak
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:Pada suatu masa menim pada pada Bani Israil musim kemarau panjangbeberapa tahun berturut-turut. Saat itu ada seorang ibu memilikisepotong roti, ia meletakkan di mulutnya untuk dimakan, lalu datanglahseorang pengemis dan berkata: wahai hamba Allah, aku lapar. Ibu ituberkata: Apakah saatnya zaman seperti ini bersedekah? Kemudian iamengeluarkan sepotong roti itu dari mulutnya, lalu memberikan padapengemis itu. Saat itu anaknya sedang mencari kayu bakar di padangpasir, lalu datanglah srigala dan membawa anak itu. Kemudianterjadilah teriakan, sang ibu terkejut lari ketakutan akan bahayasrigala. Maka Allah mengutus malaikat Jibril, lalu ia mengeluarkananak itu dari mulut srigala dan memberikan pada ibunya. Jibril berkatapada sang ibu: wahai hamba Allah, apakah kamu ridha? sepotong rotidigantikan dengan sepotong daging (keselamatan anakmu)." (Al-Wasail 6:264, hadis ke 4) Allah Yang Mengambil Sedekah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Allah swt berfirman:"Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnyakecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya,sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelahbiji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana iamenambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada harikiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebihbesar dari pahala perang Uhud." (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7) Awali Pagi hari dengan Sedekah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak adaseorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada disisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumipada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akanturun dari langit ke bumi pada hari itu." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke3) Sedekah dapat Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telahditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali,tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali,tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidakada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah)." (Al-Wasail 6: 267,hadis ke 4) Sedekah Penolak hari Nahas
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang ituahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat "Al-Su'ud" (bulan berada di manazil Al-Su'ud), dan aku juga keluar rumahpada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku duaperhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannyapada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekalimelihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain danhari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada harinahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su'ud, kemudian kami menghitung,lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah akuberkata kepadanya: "Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yangdisampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, makahendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allahmenyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingindiselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawalimalamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu.Kemudian aku berkata: "Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengansedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum." (Al-Wasail 6:273, hadis ke 1) Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah,menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah disiang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur." (Al-Wasail 6:273, hadis ke 2) Sedekah yang tersembunyi
Rasulullah saw bersabda:"Sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan murka Allah swt." (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 1)Imam Ali bin Abi Thalib (sa):"Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengankeimanan kepada Allah ..., dengan silaturrahim karena hal ini dapatmenumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyikarena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkanAllah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma'ruf (kebajikan) karenahal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungankehinaan..." (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4) Ahlul bait Nabi saw imam bagi para dermawan
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:"Dalam kegelapan malam Ali bin Husein (sa) sering keluar rumah,membawa dan diletakkan di pundaknya kantongan yang berisi uang dinardan dirham, kadang-kadang memikul di pundaknya karung yang berisimakanan atau kayu bakar. Ia mendatangi dan mengetok dari pintu kepintu. Ia memberi setiap orang yang keluar dari pintu itu. Ia menutupiwajahnya ketika mendatangi rumah orang fakir agar ia tidakmengenalnya. Ketika beliau wafat mereka merasa kehilangan hal itu, danmereka baru tahu bahwa yang sering mengetok pintunya itu adalah Alibin Husein (sa). Ketika jenazahnya dimandikan kelihatan di pundaknyamembekas hitam seperti pundak onta, karena seringnya memikul karung dipundaknya mendatangi rumah-rumah kaum fakir dan miskin.Pada suatu hari beliau keluar rumah membawa selengdang sutera.Kemudian datang seorang pengemis, beliau kalungkan selendang itupadanya lalu beliau pergi dan meninggalkannya. Kebiasaan beliaumembeli kain sutera di musim dingin, jika datang musim panas beliaumenjualnya dan mensedekahkan uangnya...Di Madinah ada seratus keluarga Ahlul bait yang fakir. Mereka ta'ajjubterhadap beliau, karena beliau datang membawakan makanannya untuk anak-anak yatim, orang-orang yang sengsara, orang-orang sakit yang merana,dan orang-orang miskin yang tak berdaya. Beliau memberikan kepadamereka dengan tangannya sendiri. Jika ada keluarga dari mereka, beliausendiri yang membawakan makanan pada keluarganya. Beliau tidak pernahmakan sebelum memulai dan bersedekah seperti yang beliau makan." (Al-Wasail 6: 276, hadis ke 8) Sufyan bin 'Ayniyah bercerita
bahwa Az-Zuhri pernah melihat Ali Zainal Abidin (sa) berjalan kaki di malam yang dingin dalam kondisi hujan,memikul di pundaknya tepung gandum dan kayu bakar. Az-Zuhri bertanyakepadanya: Duhai putera Rasulullah, apa ini? Beliau menjawab: "Akuingin safar (melakukan perjalanan) yang telah dijanjikan yaitu mencaribekal untuk aku bawa ke tempat yang terjaga.Az-Zuhri berkata: Ini pembantuku, biarlah dia yang menggantikanmuuntuk membawanya, tapi beliau menolak tawaranku.Az-Zuhri berkata: Aku saja yang akan menggantikanmu untuk membawanya,dengan rasa hormatku padamu biarlah aku yang membawanya.Ali Zainal Abidin berkata: Aku tidak memikirkan kehormatanku untuksesuatu yang menyelamatkan diriku dalam safarku, yang kuinginkansangatlah baik untuk bekal perjalanan kepulanganku. Dengan hak akumohonkan untukmu, semoga Dia memperkenankan hajatmu, silahkantinggalkan aku.Kemudian Az-Zuhri meninggalkan beliau.Beberapa hari berikutnya Az-Zuhri berkata kepada beliau: Wahai puteraRasulullah, aku belum bisa merasakan dampak perjalanan yang pernahengkau ceritakan itu.Beliau berkata: Baiklah wahai Zuhri, tidak lain yang aku maksudkanhanyalah kematian. Untuk itu aku persiapkan. Tidak lain mempersiapkanuntuk kematian adalah menjauhi segala yang haram, mencurahkan segalakemampuan untuk kedermawanan dan kebajikan. (Al-Wasail 6: 279, hadiske 5) Tangan Pemberi bersentuhan dengan tangan Allah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Tidak ada sesuatu pun yang paling memberatkan setan daripadabersedekah kepada seorang mukmin. Karena tangannya bersentuhan dengantangan Allah swt sebelum bersentuhan dengan tangan hamba-Nya." (Al-Wasail 6: 283, hadis ke 1)Dikisahkan bahwa Imam Ali Zainal Abidin (sa) mencium tangannya setelahmemberikan sedekah. Lalu beliau ditanyai tentangnya. Beliau menjawab:"Karena tangan itu bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhandengan tangan penerimanya." (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 2)Rasulullah saw bersabda:"Tidaklah ada sedekah seorang mukmin kecuali tangannya bersentuhandengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan pemintanya.Kemudian beliau membacakan firman Allah swt: 'Tidakkah merekamengetahui bahwasanya Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya danmenerima sedekah." (At-Taubah: 104). (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 3)Rasulullah saw bersabda:"Bersedekah sepuluh, memberi pinjamanan modal delapan belas,bersilaturrahim pada ikhwan dua puluh, dan silaturahim pada kerabatdua puluh empat." (Al-Wasail 6: 286, hadis ke 2) Peminta tidak boleh ditolak
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:"Berilah peminta-minta walaupun hanya dinaikkan ke atas punggung kuda(numpang naik kendaraan)" (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 1)Beliau juga berkata:"Sekiranya seorang pemberi mengetahui sesuatu yang ada dalampemberiannya, niscaya ia tidak akan menolak seorang pun peminta-minta." (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 2) Berbagi rasa Persaudaraan
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Sesungguhnya di antara yang sangat ditekankan oleh Allah terhadaphamba-Nya dalam kewajiban adalah tiga hal: Sikap adil seorang mukminterhadap dirinya sehingga ia tidak meridhai saudaranya kecuali apayang ia ridhai untuk dirinya, berbagi rasa persaudaraan dalamhartanya, mengingat Allah dalam segala keadaan, tidak hanya bertasbihdan bertahmid kepada Allah tetapi juga menjauhi segala yang diharamkanoleh Allah." (Al-Wasail 6: 298, hadis ke 1) Pengikut Ahlul Bait (sa) dan Kaum Fakir
Muhammad bin 'Ajlan berkata: Pada suatu hari aku bersama Imam Ja'farAsh-Shadiq (sa), lalu datanglah seseorang dan mengucapkan salam.Kemudian Imam bertanya: Bagaimana saudara-saudaramu di masyarakatmu?Ia menjawab: mereka baik akhlaknya, bersih prilakunya, dan merekasangat terpuji.Imam bertanya: Bagaimana tentang kunjungan orang-orang yang kaya padaorang-orang yang fakir?Ia menjawab: Sedikit sekali.Imam bertanya: Bagaimana tentang keperdulian orang-orang kaya terhadaporang-orang yang fakir?Ia menjawab: Sedikit sekali.Imam bertanya: Bagaimana tentang silaturrahim orang-orang yang kayapada orang-orang yang fakir sehubungan dengan harta yang merekamiliki?Ia menjawab: Engkau menanyakan akhlak yang sangat sedikit dilakukan dikalangan kami.Imam menjawab: Bagaimana mungkin mereka mengaku pengikut Ahlul baitNabi saw?(Al-Wasail 6: 290, hadis ke 3) Abu Ismail berkata:
aku pernah bertanya kepada Imam Muhammad Al-Baqir(sa): Jadikan aku tebusanmu, para pengikut Ahlul bait (sa) dimasyarakat kami banyak sekali. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) bertanya:Apakah yang kaya bersikap kasih sayang pada yang fakir? Dan apakahorang yang berbuat baik memaafkan pada yang berbuat salah, dan salingmenghibur di antara mereka? Aku menjawab: Tidak. Beliau berkata:"Bukan, mereka bukan pengikut Ahlul bait (sa). Pengikut Ahlul bait(sa) melakukan hal itu." (Al-Wasail 6: 299, hadis ke 4) Jangan Menyebut-nyebut Pemberian
Rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya Allah tidak menyukai bagiku dan para washiku dariketurunanku juga bagi para pengikut mereka sesudahku: Bersikap sia-siadalam shalat, berkata kotor dalam puasa, menyebut-nyebut pemberiansesudah bersedekah, mendatangi masjid dalam keadaan junub (hadas),memandang pintu kamar orang lain, dan tertawa di kuburan." (Al-Wasail6: 316, hadis ke 4)Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa yang bersedekah kepada saudaranya kemudian menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan amalnya, dan menetapkanbebannya serta tidak berterima kasih atas usaha." Kemudian beliaubersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman: "Aku mengharamkan surgaatas orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang bakhil, danmengadu-domba (namimah). Ingatlah, barangsiapa yang bersedekah dengansuatu sedekah, maka baginya timbangannya setiap dirham seperti gunungUhud dari kenikmatan surga. Dan barangsiapa yang berjalan untukmengantarkan sedekah pada orang yang membutuhkan, maka baginya jugapahala seperti pemberinya tanpa sedikit pun mengurangi pahalanya." (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 5)Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Barangsiapa yang berbuat kebajikan kepada seorang mukmin kemudianmenyakiti dengan ucapan atau menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allahmembatalkan sedekahnya." (Al-Wasail 6: 317, hadis ke 9)Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Orang yang beriman memiliki empat tanda: wajahnya berseri-seri,lisannya lembut, hatinya penyayang, dan tangannya pemberi." (Al-Wasail6: 321, hadis ke 2) Berbuatlah Kebajikan
Rasulullah saw bersabda:"Setiap kebajikan itu sedekah." (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 1)Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan tentang firman Allah swt suratAn-Nisa' 114:"Tidak ada kebaikan dalam bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atauberbuat yang ma'ruf, atau mendamaikan di antara manusia." Beliauberkata: yang dimaksud dengan berbuat yang ma'ruf adalah memberiqiradh (pinjaman modal dengan bagi hasil)." (Al-Wasail 6: 321, hadiske 2) Memberi Makanan
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai orang yang memberimakan ... (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 2)Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Di antara amal yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalahmengenyangkan orang mukmin yang lapar, atau meringankan deritanya ataumenunaikan hutangnya." (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 3) Menjernihkan Iman
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:"Sebaik-baik kalian adalah yang dermawan dan seburuk-buruk kalianadalah yang bakhil. Barangsiapa yang ingin jernih imannya bersedekalahpada saudaranya dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Sesungguhnya orangyang bersedekah pada saudaranya ia dicintai oleh Yang Maha Pengasih,dan saat yang sama mengusir setan, selamat dari neraka dan masuksurga." Kemudian beliau berkata kepada Jamil: Wahai Jamil, sampaikanhal ini pada sahabat-sahabatmu yang mulia! Jamil bertanya: Siapakahsahabat-sahabatku yang mulia? Beliau menjawab: "Mereka yang berbuatkebajikan (bersedekah) pada saudara-saudaranya dalam kesulitan dankemudahan." (Al-Wasail 6: 332, hadis ke 2)(Disarikan dari kitab Zakat Mal, Allamah Muhammad Taqi Al-Mudarrisi)